Translate

Rabu, 14 Januari 2015

Stupid In Love

"Aku sayang banget sama kamu... aku cinta kamu.. aku mohon... jangan pernah tinggalkan aku... karena aku gak bisa hidup tanpa kamu"

Begitulah kalimat "GOMBAL" yang biasa terlantun dari lisan-lisan para remaja masa kini.
Namun masih saja banyak orang yang terpedaya.
Mereka begitu tersanjung ketika mendengar kalimat itu.
Padahal... jika mereka mau sedikit saja berpikir... pasti mereka akan mendapati sebuah kebohongan yang besar dari kalimat tersebut.
Terlebih lagi jika itu diucapkan oleh seorang lelaki..
Kenapa? Coba saja perhatikan para remaja laki-laki yang sering mengumbar kata-kata itu...
Ketika dia mengatakan "aku cinta kamu... aku sayang banget sama kamu" kamu sebagai seorang wanita yang mendengar kata-kata itu coba sesekali  tanyakan kepadanya "kapan kamu mau datang kerumah aku untuk bertemu dengan kedua orangtuaku... terus melamar aku... terus kamu nikahin aku..?"
Bila lelaki itu kaget... lalu dia mencari sebuah alasan... apapun alasan itu... percayalah.... bahwa kalimat yang tadi diucapkannnya hanyalah dusta belaka.
Karena cinta yang sesungguhnya bukanlah "pacaran"
Karena pacaran hanyalah sesuatu yang semu dan hanya atas dasar nafsu
Dan cinta yang sesungguhnya hanyalah dengan ikatan "pernikahan"

Lalu.... coba perhatikan juga orang-orang yang suka mengumbar kalimat "jangan tinggalkan aku... aku gak bisa hidup tanpa kamu.."
Perhatikanlah.... KEBANYAKAN DIANTARA MEREKA MASIH HIDUP meskipun telah ditinggalkan oleh pacarnya. (Ya pasti lah.... lah wong yang menciptakan dia.. lalu menghidupkan dia... dan memberikan semua itu ALLAH... bukan pacarnya..)
Dan siapa sih orang yang masih punya otak yang mau bunuh diri gara-gara ditinggalkan pacarnya??
Bunuh diri itu hanya dilakukan oleh orang bodoh yang sudah kelewatan dalam kebodohannya.

Oleh sebab itu, maka kebodohan dalam cinta harus dimusnahkan dari bumi indonesia.
Karena itu tidak sesuai dengan aturan dan peri kemanusiaan.
(Loh kok malah nyasar ke UUD45 ..... hahaha... :lol: )

Ya sudahlah...
Silahkan di nikmati kata-katanya
Kalo kurang pedes ya tinggal tambahin cabe.. okey....

Cukup sekian dari saya... :-D

Selasa, 13 Januari 2015

Biarpun sebuah tulisan di blog tidak ada komentar.. itu bukan berarti gak ada yang baca..

Waah... itu judul apa update status fb kang?? Kok panjang bener.
Hehe...

Yupz...
Pada kesempatan kali ini saya hanya ingin sedikit sharing tentang pengetahuan baru yang baru saja saya dapatkan. hahaha.... :lol:
Apakah itu???
Begini ceritanya...
Setelah bertahun-tahun saya malang melintang melintasi blog atau pun website orang hanya untuk sekedar membaca apa yang mereka tulis
Terkadang saya pun ikut mengomentari tulisan mereka namun lebih banyak hanya sekedar membaca saja tanpa mengomentari dan jarang sekali berbagi..
Pernah suatu ketika saya mengunjungi sebuah blog.. lalu saya membaca sebuah artikel di blog tersebut.. dan setelah selesai membaca, saya lihat kok gak ada yang komentar satupun.. dalam hati saya berkata.. "kasihan sekali ni orang.. udah capek-capek nulis terus berbagi... eehh... gak ada yang komentar..."
Lalu sayapun berlalu meninggalkan artikel tersebut tanpa meninggalkan sebuah komentar pun. (T E R L A L U ......) haha..
Dalam hati saya berkata "biarlah... biar orang ini minder karena gak ada orang yang ngunjungin blog nya"

Dan setelah saya membuat blog sendiri... Akhirnya saya tau juga... biarpun sebuah tulisan di blog tidak ada komentar.. itu bukan berarti gak ada yang baca.. bukan berarti gak ada pengunjungnya..
Loh kok bisa gitu??
Ya iyaalaah... lah wong kita sebagai pemilik blog bisa melihat di statistik.

Disitu jelas terhitung berapa jumlah pembaca hari ini... berapa jumlah yang membaca artikel yang ini... dan yang itu.. berapa total pengunjung blog...
Dan lalu lintas pengunjung juga bisa diketahui..
maksute opo to mas?? Emange jalan?? Pake lalu lintas segala.. hahaha.... :lol:

Begini.. disitu pemilik blog bisa melihat darimana saja asal para pengunjung itu.. iya memang sama seperti jalan..
Misalnya orang pergi ke jakarta.. yang satu dari bandung pake mobil.. yang satunya lagi dari kalimantan pake pesawat.. dan lain-lain..

Begitulah dengan blog.. kita bisa mengetahui para pengunjung itu datang darimana??
Contohnya:
>langsung mengetikkan www.singkupcity.blogspot.com
>atau dari laman facebook
>atau dari hasil pencarian di google

Selain itu pemilik blog juga bisa tau browser apa yang lebih banyak digunakan oleh para pengunjung.

Hmm.. ya sudahlah.. cukup sekian saja.

Ini ceritaku....
Mana ceritamu... ( haha..... :lol: )

Minggu, 11 Januari 2015

"Gara-gara" Burung

Saudaraku pembaca yang budiman lagi berbudi pekerti yang baik..
Hari ini tanganku tergerak untuk menuliskan sebuah kisah nyata. 

kisah ini pernah terjadi di tempat tinggalku yaitu desa sukaharja kec. singkup.

memang.... disini terdapat beberapa orang para penggemar burung
Mereka senang sekali mengoleksi berbagai jenis burung
Selain untuk menikmati bentuknya yang indah.. tentu saja bila nanti burung tersebut kicauannya sudah merdu maka harga jualnya pun relatif tinggi.

jadi... kalo nanti para pembaca mau membeli burung, datang saja ke sp2.. oke.. hehe... (kok jadi promosi)

Suatu hari.. ketika bulan puasa tahun 2014 terjadilah suatu perkara..
Yaitu ketika 2 orang bertetangga menampilkan sebuah atraksi (jotos-jotosan)
Selidik punya selidik... 'katanya' si A merasa kaget dan tak bisa lagi membendung esemooosi karena mendengar kabar dari kawannya bahwa si B berencana melakukan pembunuhan terhadapnya "hanya" karena masalah burung. Akhirnya si A mengajak beberapa kawannya untuk memukuli si B.
Pengakuan si A "daripada nanti saya beneran dibunuh sama si B, mending saya hajar dia duluan"
Si A juga mengatakan "rencana pembunuhan lebih berbahaya daripada sekedar pemukulan" alasannya apa? Dia melanjutkan "karena rencana pembunuhan itu tersembunyi sedangkan pemukulan yang ia lakukan secara terang-terangan" (artinya gentle atau apalah bahasa kerennya...?? intinya tidak main belakang.)
Entah benar atau tidak penyebab perseteruan itu karena sayapun tidak mendapatkan keterangan dari si B namun pada hari itu juga masalah sudah diselesaikan.

Di sudut lain.. masih di desa yang sama terjadilah kisah konyol dari sebuah "keluarga remaja".
"Cinta" menghantarkan keduanya pada pernikahan dini (lah wong seumuran SMP udah nikah)
Kala itu keduanya tinggal bersama dirumah orang tua sang istri.
Kebetulan sang suami juga termasuk penghobi burung, bahkan saking hobinya dia pandai bersiul mengikuti berbagai jenis suara burung dan ketika mendengar suara burung dihutan pun ia langsung mengenali itu burung apa. (Aku yo ora mudeng... yang aku kenal cuma suara burung tekukur. Hhehe..)

Singkat cerita.. di usia pernikahannya yang masih muda itu sang suami sudah mengkoleksi beberapa jenis burung (ada uang... beli burung...)
Suatu hari sang istri jatuh sakit, konyolnya... ketika sang istri sakit sang suami bukannya mengantar berobat tapi justru malah pergi mencari burung. (Orang tua mana yang tega membiarkan putrinya di terlantarkan seperti itu)
Akhirnya sang ayah wanita tersebut pun membawa anaknya pergi berobat.

Beberapa hari kemudian terdengarlah kabar bahwa keluarga remaja itu akan pulang kepulau jawa. Dan sang ayah pun ikut mengantar putri dan menantunya itu.
Waktu berlalu dan sang ayah kembali ke pulau kalimantan bersama putrinya. (Lho... dimana sang menantu??)
Rupa-rupanya sang menantu di "kembalikan" kepada kedua orang tuanya.
(Hmm... "hanya" karena burung rumah tangga berantakan).

-------------------------

PESAN DARI KISAH INI ADALAH :

1. Jadilah lelaki yang bertanggung jawab.. jangan cuma mikirin "burungmu" tapi pikirkan juga istrimu.. (hehe.... jangan ngeres ya..)

2. Tak mengapa bila engkau punya hobi memelihara burung... asalkan burung tersebut dirawat dengan baik... dikasih makan dan minum...

3. Inget.... kalo sudah menikah harus lebih bijak lagi... jangan sampe berlebihan.. semua harus berimbang antara hobi dan keluarga.

4. Sang istri harus mengerti hobi suami.. namun jika sang suami mulai "keterlaluan" dalam hobi nya maka janganlah merasa sungkan untuk menasehati sang suami.. tentunya dengan kata yang bijak dan santun.

5. Dalam kisah ini tentu BURUNG tak bersalah... jadi jangan salahkan burung.

Jumat, 09 Januari 2015

Pernahkah Rasulullah Yasiinan ?

Bismillah washalatu wassalamu 'ala Rasulillah..

masbro.. mbakbro.. bapak.. ibu.. dan semua yang mungkin nanti membaca tulisan ini.
Tahan emosi..
Jangan dulu mencaci maki judul tulisan ini.
saya disini menulis bukan karena anti terhadap surat Yasiin bukan pula benci terhadap surat Yasiin.
Akan tetapi saya hanya ingin sedikit meluruskan...

"ayo kita Yasiinan.."
Begitulah kalimat yang sering kita dengar ketika siang atau malam jum'at...
Namun, pernahkah anda berpikir sejenak atau merenungkan kemudian anda bertanya-tanya..
"apakah benar amalan ini pernah dilakukan oleh Rasul Shalallahu 'alaihi wasallam?"

"apakah dahulu Rasulullah pernah mengajak para sahabatnya untuk yasiinan tiap malam jum'at..?"

Mengapa ketika ditanya "apakah dahulu Rasulullah dan para sahabatnya pernah melakukan yasiinan?" banyak orang yang merasa risih dan dadanya langsung sesak.. dan lucunya mereka menjawab "loh.. inikan amalan yang sudah dilakukan oleh nenek moyang kami... dan para Kiyai kami juga menganjurkan ini.."

Saya kembali ingin bertanya wahai saudaraku.. "mengapa anda begitu antusias dengan ajakan 'kiyai' tapi anda mengabaikan ajakan Rasul??
Bukankah anda mengucapkan syahadat "Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Hamba dan Utusan Allah"
Bukankah Nabi Muhammad yang Allah utus untuk menyampaikan Risalah...
Bukankah Allah berfirman yang artinya : "apa yang diberikan Rasul maka terimalah dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah" [Q.S Al-Hasyr : 7]

Dan Rasul pun bersabda : "siapa yang melakukan suatu amalan (ibadah) yang bukan urusan (agama) kami, maka hal itu tertolak" [H.R. Bukhari dan Muslim]

Wahai kaum muslimin... coba perhatikan ayat dan hadits diatas...
Renungkanlah....
Dalam melakukan amal ibadah... kita diperintahkan mengikuti Rasul shalallahu 'alaihi wasallam...

Maka janganlah kita tertipu oleh sebagian ustad yang mengatakan "biarlah hakikatnya dari Allah.. sedangkan Syariatnya dari saya..."

Masya Allah..... pasti anda pun pernah mendengar seorang yang dianggap tokoh agama mengatakan demikian...
Maka perhatikanlah ...
Allah berfirman . . .
Artinya : "Apakah mereka mempunyai sesembahan selain Allah yang menetapkan aturan Agama bagi mereka yang tidak di izinkan Allah? Dan sekiranya tidak ada ketetapan yang menunda, tentulah hukuman diantara mereka telah dilaksanakan. Dan sungguh orang-orang dzalim itu akan mendapatkan azab yang sangat pedih" [Q.S ASY-SYURA : 21]

Catat dan ingat-ingat dalam diri anda wahai saudaraku... bahwa seorang ustad... kiyai... bahkan 'ulama sekalipun tidak punya hak dalam membuat syariat..
Apa yang diajarkan Rasul... ikuti...
Dan apa yang di larang Rasul...Tinggalkan...

Wabillahi taufiiq...